bukan cahaya juga bukan kegelapan
tidak besar tidak pula kecil,
tiada nama yang sempurna menyebut dan melukiskan-"nya"
kemudian Sang Sumber mengambil bentuk menjadi "segala"
saat itu segalanya murni...
dari yang murni timbul yang keruh
yang murni menjadi langit dan tidak terbatas
yang keruh menjadi dunia yang terbatas
bagian Sang Sumber terurai menjadi partikel kecil yang murni mengambil bentuk bola cahaya
penuh kuasa selayaknya Sang Sumber...
sejauh waktu yang sangat sangat lama, partikel cahaya mengambil ben

artinya makhluk pertama telah ada dengan kemampuan tak terbatas karena berasal dari Sang Sumber yang juga tak terbatas.
saat itu semua indra mampu menjangkau ruang dan waktu yang tak terbatas...
menembus dan melampaui semua materi...
komunikasi tidak dengan mulut tapi pikiran... fungsi mulut hanya untuk menikmati makanan yang mereka ciptakan dengan kekuatannya... batas kehidupan yang tak terhingga...
ketika waktu yang sangat-sangat lama berlalu lagi... makhluk-makhluk sempurna ini mengalami kekeruhan, muncul keinginan memiliki, kemelekatan akan kenikmatan dan kemudian timbul keegoisan...
noda-noda batin ini membuat mereka kehilangan kemampuan asaliah mereka.
maka digariskanlah hukum yang berlaku, diantaranya: ketidak kekalan segala sesuatu, sebab akibat yang saling mempengaruhi, jalan/cara memurnikan diri dan kembali menjadi makhluk sempurna
setelah berlalu nya waktu yang tidak dapat dihitung lagi, maka makhluk tersebut menjadi manusia yang sudah lupa sama sekali asal mulanya... lantaran mereka kehilangan kemampuan untuk menembus waktu.
ada semacam kerinduan yang membuat oran-orang yang lebih murni, menghabiskan waktu hidupnya demi memulihkan kemurniannya... melewati kelahiran-kelahiran yang sulit di perkirakan demi mencapai kemanunggalan dengan Sang Sumber...
terakhir...
jangan percaya dengan apa yang saya tulis ini... ha ha ha
0 komentar: