- berdana memupuk karama baik, kita semua mengerti bahwa kebaikan akan dibalas kebaikan dan sebaliknya. perhitungan balasan tergantung dari subjek (pelaku) dan objek (yang menerima) suatu perbuatan (karma).
objek : misalnya anda memberikan dana berupa nasi kari kepada teman anda (menjamu makan siang) tentu sangat berbeda nilai amalnya dibanding yang diberikan kepada seorang tunawisma (gelandangan/pengemis).
waktu : memberikan sesuatu di saat seseorang sangat adalah sangat besar nilainya. misalnya memberikan segelas air untuk menghilangkan dahaga setelah perjalanan jauh dibawah terik sinar mentari.
- berdana amal mengikis keegoisan diri, melatih diri untuk mampu merelakan
selain itu dengan memberi kita melepar keegoisan kita. kemelekatan akan apa yang kita miliki. supaya kita diingatkan bahwa hanya "Sang Sumber" adalah pemilik dan penguasa segalanya. kita hanya "minjam" pakai.
itupun kalo kita meyakini keberadaan "Sang Sumber"
kalo anda ateis, yah boleh-boleh saja!!
anggaplah beramal itu meringankan beban orang lain, membantu sesama... mangkin dikenal dan makin baik relasi dengan orang lain. akhirnya sukses di tangan...
- beramal pada tahap tertingginya adalah melampauii diri sendiri membuang semua keakuan dan menjadi tanpa aku...
tulisan yang tidak sempurna ini semoga bisa sedikit berguna ha ha...
0 komentar: