tinggal 3 tahun...

2012 dalam ramalan kuno bangsa "maya" adalah sebuah akhir. akhir dari suatu siklus besar.

bangsa maya adalah suku kuno yang hidup di benua amerika jauh sebelum ras bule datang. mereka memiliki kalender yang sangat canggih. bahkan lebih akurat dari kalender yang kita pakai hari ini. bisa dibinag sebagi yang paling akurat. dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 ketika di konversi ke penaggalan yang kita pakai sekarang...

jadi apa kira-kira yang akan terjadi???

berikut ada beberapa spekulasi saya:

1. global warming/pemanasan global. dimana es di bumi mencair semua. sebagian bumi tenggelam minjadi lautan.
2. pengaruh planet nibiru. sebuah planet ke 10 yang lintasannya akan memasuki orbit bumi dengan sangat dekat. diantara bulan dan bumi. sehingga dampaknya bisa mengakibatkan medan magnet bumi menjadi kacau. diperkirakan lebih dari seminggu bumi tidak berputar.
3. tidak terjadi apa-apa. artinya berjalan seperti biasa dan ras manusia tetap eksis.
   
4. perang dunia ke 3
5. wabah penyakit aneh
   
6. pencerahan secara universal
7. asteroid / benda-benda langit jatuh ke bumi
8. gunung raksasa meletus
9. gempa bumi
10. percobaan-percobaan laboratorium yang berbahaya meledak.
    
11. dan lain-lain
12. dunia damai sentosa

saya mengurutkan dari perkiraan saya secara subjektif. namun informasi tentang tahun 2012 dapat kita temukan di internet dengan sangat mudah

salah satunya di sini:
http://www.youtube.com/watch?v=fipnhz5myB4&feature=related

menurut yang saya tau. sebagian umat manusia akan binasah. antara 10 hanya tersisa 1 atau kurang... sudah siapkah anda???

bursuatu hari ketika sedang asik ngoblor dengan seorang teman lama. kita sempat menyinggung salah seorang teman yang memulai bisnis baru. kata temanku (yang diajak ngobrol) "si amat teman kite dulu sekarang udah kaye, die buke "money changer"-loh... ". wah gue kira keren banget tuh pak amat... rupanya yang dimaksud adalah jual kertas sembahyang (keperluan ritual yang berhubungan dengan dunia antah beranta/ dunia gaib...) ha ha busyet... money changer??? ha ha ha... benar juga nukat duit untuk orang yang udah ko-it (mati)...


sebenarnya praktek sembahyang kubur gini sudah sangat menyimpang dari makna sejati yang terkandung dalam tradisi... menjadi hanya sekedar tahyul. kepercayaan yang membuta. menyimpang dan jika tidak diluruskan akan berbahaya.

sejatinya orang bijak jaman dulu menggariskan tradisi sembahyang kubur ini dengan beberapa alasan:

• sebagai wujud bakti bagi almarhum yang telah mendahului.

seorang anak seharusnya berbakti pada orangtua tidak peduli orangtua masih hidup atau sudah meninggal. tradisi qing ming (sembahyang kubur) adalah wujud bakti bagi orang tua yang telah mendahului kita. bahkan jaman dulu konghucu menggariskan 3 tahun waktu berkabung seorang anak yang berbakti. seorang anak tidak boleh "memotong" baik itu kuku, rambut, ataupun jenggot +kumis. hidup sangat bersahaja, sandang pangan seadanya sebagai perwujudan kesedihan yang mendalam akibat ditinggal orangtua (ini dapat dipahami karena sang nabi konghucu memiliki seorang ibu yang sangat dikasihinya dan dengan susah payah membesarkan serta mendidiknya dengan baik, rasa baktinya kepada orant tua tentunya datang dari perasaan yang mendalam ini).

• sebagai wadah untuk mengumpulkan anak-anak almarhum, menjalin kembali tali sirahturami dan semangat persaudaraan.

kenapa bakar kertas? inilah jawabannya... jika semua anak-anak almarhum berkumpul dan mengahbiskan waktu tanpa melakukan sesuatu akan terasa cagung jadi meminjam materi dengan membakar uang-uangan kertas dengan pelan-pelan... sambil ngobrol supaya akrab...

• mengenang dan megingat kembali pesan almarhum ketika hidup.

kita mengenag dan mengingat kembali pesan almarhum semasa hidup. sifat-sifatnya karakternya, kebajikan-kebajikannya, (oleh karena itu jadi orang mesti baek-baek kalo gak mau di kenang apanya), pesan-pesannya. inilah kenapa kita selalu menyajikan makanan kesukaan almarhum semasa hidup. padahal sejatinya kita sendiri yang ujung-ujungnya makan he he he... tragisnya jika menyajikan hidangan dari bau amis (yang berasal dari penderitaan dan kematian makhluk lain yang hidupnya di renggut secara paksa) yah dosa ini ditanggung almarhum loh...



memang penjelasan saya agak subjektif namun yah sekali lagi saya juga bukan makhluk sempurna ha ha ha...
silahkan ambil informasi yang bermanfaat dan tinggalkan yang tidak bermanfaat...

aku ini idealis...
sok-sok romantis...
maunya serba perfeksionis...
kadang-kadang bicara puitis...

tapi cukup praktis...
karena pandai secara matematis...
cita-cita jadi artis...
tapi suara melankolis...









end...

topik ini saya dapat ketika beberapa sahabat baik saya merasa terpaksa nuruti kehendak orang tua nya, menjalani jalan yang ditentukan ortunya... dan merasa frustasi n gak bahagia...


bukan ngajari durhaka...
tapi kadang ada beberapa jenis orang tua yang kurang bijak dalam mendidik anaknya...

ketika orang tua menginginkan kita untuk menjadi seorang dokter, namun kita lebih berminat menjadi seorang musisi??

namun di sini saya tegaskan lagi, cara ini hanya untuk orang-orang yang telah mantap pada pilihannya, tidak lagi ragu-ragu. sudah bulat tekad dan bersedia untuk menaggung segala resiko jalan hidup yang dipilih sendiri....

kalo gak???

yah 乖乖听话 nurut aja ama maunya ortu...
mumpung jadi anak masih bisa nyenagin ortu, masih bisa berbakti, kalo ortu dah gak ada siapa yang mau urus loe???
jadi gak usah terus baca bagian ini ha ha...


tapi kalo udah tekad bulat...
mesti menang tanpa buat papa mama kecewa donx... kan kacian ama papa mama yang udah memberikan kasih dan perhatian yang sangat besar...

penyampaian harus pilih saat yang tepat (saat ortu cukup bahagia dan santai), memakai intonasi dan mimik muka yang tepat, dan berdoa lah... ha ha

kira-kira dengan kalimat gini:

"pa/ma (P/M) saya sayang sama P/M, saya bersyukur dan bangga punya P/M yang begitu perhatian dan penuh kasih sayang, P/M yang selalu menginginkan saya untuk menjadi yang terbaik dan memberikan saya yang terbaik yang bisa P/M berikan, senantiasa berpikir untuk kebahagiaan saya. sebelumnya saya minta maaf karena tidak bisa memenuhi keinginan P/M untuk kuliah jurusan kedokteran. saya tau P/M akan sangat kecewa, P/M berharap saya menjadi dokter dan mungkin P/M merasa saya akan bahagia menjalani kehidupan dimana setiap hari saya harus melihat orang-orang merintih, menangis dan putus asah? pernahkah P/M berpikir bahwa saya akan lebih bahagia jika saya dibiarkan memilih jalan hidup yang saya tentukan. P/M... saya sudah siap menerima semua penderitaan yang mungkin timbul dari jalan yang saya pilih. saya berharap P/M bisa memakliumi dan tetap mengasihi saya seperti sebelumnya... tentunya P/M tidak berharap suatu saat nanti saya menyesali hidup saya karena orang yang paling saya hormati dan kasihikan? (yaitu P/M)"

ah udah... ntar loe susun kembali sendiri...
pokoknya adalah mengungkapkan, inti sari dari keinginan orang tua agar loe bahagia, kasih orang tua, harapan-harapan, apa yang mungkin terjadi, dan apa yang telah kamu sendiri persiapkan...

ok??
selamat mencoba...

catatan penting
tidak untuk yang masih ragu-ragu akan jalan hidup yang akan ditempuh...

ayah yang bijak akan membiarkan anaknya belajar dari kehidupan...

ayah yang baik akan menasehati anaknya untuk banyak belajar, dan belajar lebih banyak...

ayah yang sedang-sedang menyuruh anaknya kesekolah dengan segala nasehat...

ayah yang aggak begok memaksa anaknya meraih prestasi di sekolah...




ayah yang bijak akan membiarkan anaknya belajar dari kesalahan...

ayah yang baik akan nagajari anaknya tentang kehidupan...

ayah yang sedang-sedang memberi imbalan dan menerapkan hukuman...

ayah yang aggak begok memberi anaknya segalanya...



ayah yang bijak tidak akan memperlakukan anaknya lebih dari anak orang lain...

ayah yang baik tidak akan membiarkan anaknya untuk melanggar aturan umum...

ayah yang sedang-sedang tidak mempermasalahkan anaknya berpikir dan berbuat apa...

ayah yang aggak begok tidak mengerti anaknya...

• berdana memupuk karama baik, kita semua mengerti bahwa kebaikan akan dibalas kebaikan dan sebaliknya. perhitungan balasan tergantung dari subjek (pelaku) dan objek (yang menerima) suatu perbuatan (karma).

pada awal-"nya" tidak ada segala sesuatu hanya kekosongan itu...
bukan cahaya juga bukan kegelapan
tidak besar tidak pula kecil,
sebelum segala sesuatu...

tiada nama yang sempurna menyebut dan melukiskan-"nya"
(tentunya di masing-masing kepercayaan dan aliran memakai nama yang berbeda, untuk mengeluarkan dari bingkai ajaran maka kita pakai istilah yang tidak umum dan juga bukan khusus milik satu ajaran)

kemudian Sang Sumber mengambil bentuk menjadi "segala"
saat itu segalanya murni...
dari yang murni timbul yang keruh
yang murni menjadi langit dan tidak terbatas
yang keruh menjadi dunia yang terbatas
bagian Sang Sumber terurai menjadi partikel kecil yang murni mengambil bentuk bola cahaya
penuh kuasa selayaknya Sang Sumber...
sejauh waktu yang sangat sangat lama, partikel cahaya mengambil bentuk seperti manusia sekarang lengkap dengan segala kemampuan Sang Sumber, terhubung dengan Sang Sumber,
artinya makhluk pertama telah ada dengan kemampuan tak terbatas karena berasal dari Sang Sumber yang juga tak terbatas.

saat itu semua indra mampu menjangkau ruang dan waktu yang tak terbatas...
menembus dan melampaui semua materi...
komunikasi tidak dengan mulut tapi pikiran... fungsi mulut hanya untuk menikmati makanan yang mereka ciptakan dengan kekuatannya... batas kehidupan yang tak terhingga...

ketika waktu yang sangat-sangat lama berlalu lagi... makhluk-makhluk sempurna ini mengalami kekeruhan, muncul keinginan memiliki, kemelekatan akan kenikmatan dan kemudian timbul keegoisan...

noda-noda batin ini membuat mereka kehilangan kemampuan asaliah mereka.
maka digariskanlah hukum yang berlaku, diantaranya: ketidak kekalan segala sesuatu, sebab akibat yang saling mempengaruhi, jalan/cara memurnikan diri dan kembali menjadi makhluk sempurna

setelah berlalu nya waktu yang tidak dapat dihitung lagi, maka makhluk tersebut menjadi manusia yang sudah lupa sama sekali asal mulanya... lantaran mereka kehilangan kemampuan untuk menembus waktu.

ada semacam kerinduan yang membuat oran-orang yang lebih murni, menghabiskan waktu hidupnya demi memulihkan kemurniannya... melewati kelahiran-kelahiran yang sulit di perkirakan demi mencapai kemanunggalan dengan Sang Sumber...

terakhir...
jangan percaya dengan apa yang saya tulis ini... ha ha ha