Fake Meat (Daging Sintetis)

Dhammamitta / Dharma Mitra terkasih

Ada pertanyaan:
Kenapa seorang vegetarian masih mengkonsumsi daging sintetis (daging buatan yang umumnya dari jamur atau kacang-kacangan), bukankah ini sama juga dengan menipu diri sendiri?

Pertanyaan ini sering datang dari masyarakat non-vegetarian, bahkan dari kalangan buddhis yang tidak ber-vegetarian.

Hal ini dapat kita maklumi karena...

Dalam tradisi Teravada dan Tantraya, tujuan tertinggi pembinaan diri adalah mencapai kesucian seorang Arahat yang telah bebas dari kekotoran batin. Oleh karena itu jika seorang vegetarian dengan sadar ”memikirkan” bahwa dia sedang mengkonsumsi daging (walaupun itu adalah daging sintetis) maka sesungguhnya pikirannya masih penuh dengan noda dan kekotoran batin. Dalam Dhammapada dikatakan bahwa :
Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya. (YAMAKA VAGGA - Syair Berpasangan)


Sedangkan dalam tradisi Mahayana dan aliran Buddhisme lain yang menekankan pentingnya bervegetarian, pembinaan dirinya adalah dalam jalur Bodhisatva (secara harafiah dapat diterjemahkan sebagai ”makhluk suci” calon Buddha) dimana panggilan untuk merealisaksikan cintakasihnya lebih tinggi. Oleh karena itu sangat tidak pantas bila makan/menikmati makanan dari penderitaan makhluk lain (dalam hal ini adalah kekejaman brutal yang dialami makhluk lain).

Namun jika dipikirkan lebih lanjut bukankah paling baik jika kita mampu bervegetarian dan menjaga pikiran kita tetap bersih dari noda? Saya sendiri berpikir bahwa seandainya pun kita mengkonsumsi daging tanpa niat mencelakai makhluk lain, apakah dengan demikian kita dapat mengubah kenyataan bahwa makanan yang ada dalam piring kita ini adalah hasil dari penderitaan, ketakutan, pembunuhan dan kematian dari makhluk lain?

Mungkin tidak pernah terpikirkan, jika kita tidak mengkonsumsi daging maka dalam setahun saja ada berapa makhluk yang tidak perlu mati tragis dan berakhir sebagai yang kita sebut ”makanan” di atas piring kita?

Perhitungan yang sederhana. Jika kita hanya menghabiskan satu ekor ayam, dan tiga ekor ikan dalam seminggu. Maka dalam sebulan kita telah mengubur empat ekor ayam dan dua-belas ekor ikan di perut kita. Dalam setahun 48 ekor ayam dan 144 ekor ikan. Sepuluh tahun 480 ekor ayam dan 1440 ekor ikan... oh sungguh ini bahkan lebih sedikit dari kenyataan kan???

Tapi sekali lagi soal vegetarian adalah pilihan, dan pilihan tergantung persepsi kita. Bagi kita makan hanya soal pilihan. Bagi mereka (makhluk-makhluk kecil ini) adalah hidup dan mati.

Saya sendiri memang masih mengkonsumsi daging, tapi daging sintetis. Bagi saya, selama apa yang saya makan tidak dari penderitaan dan kematian makhluk lain. Maka halal-lah dia...
Jadi apa pilihan anda???

...
File Under:

0 komentar: